Mengeluh Tiada Akhir

Mengeluh Tiada Akhir

A: "Kemana aja baru keliatan? Sibuk banget ya kerjanya, gaji gede juga dong" B: "Gede apanya. Kerjaan susah, bos marah-marah mulu, target engga tercapai semua kena semprot. Capek badan iya, capek pikiran iya tapi gaji segitu-gitu aja. Enggak enak lah pokoknya." Pernah dengar percakapan seperti itu ketika reuni atau berkumpul dengan teman? Niatnya ingin refreshing, menghabiskan waktu bersama teman, malah mendengar keluhan tak berujung yang merusak suasana. Sederhananya, keluhan merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap sesuatu. Dalam contoh percakapan tadi B merasakan ketidakpuasannya terhadap pekerjaannya dan melampiaskannya kepada A. Tapi apakah dengan mengeluh, permasalahan yang dirasakan B dapat selesai? Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, inilah yang harus kita pahami. Mengeluh tidak akan membuat kita merasa lebih baik, malah dapat membuat kita semakin tidak bahagia. Bukan hanya kita yang terkena dampak dari keluhan ini, orang-orang disekitar kita pun akan merasa tertekan, tidak bahagia bahkan kesal dan menjauhi kita. Semakin sering kita mengeluh, energi negatif akan semakin membesar dan melenyapkan energi positif yang ada dalam diri. Pada akhirnya kita akan kesulitan untuk berpikir jernih dan merasa tidak bahagia. Jika sudah begini, kita akan mengeluh, mengeluh dan terus mengeluh. Mengeluh tiada akhir. Daripada mengeluh, mari tenangkan pikiran dan cari solusi atas ketidakpuasan yang kita rasakan. Mencari solusi adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah daripada mengeluh berkepanjangan. Jika kita kesulitan mencari solusi, jangan ragu untuk bertanya dan minta bantuan. Setiap masalah, pasti ada jalan keluarnya. Jadilah pribadi yang dewasa dan berhentilah mengeluh.

Add a Comment

Your email address will not be published.

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Chat