STOK SERING KOSONG ATAU BERLEBIH ? Bagaimana Cara Mengatasinya ?

By Nia Febriana – Human Plus Institute nia@humplus.com Jika kita bergerak di dalam bidang retail ataupun distribusi. Terkadang kita di ribetkan dengan varian produk yang sangat banyak. SKU (Stock Keeping Unit atau pengenal unik setiap produk dan jasa) yang sangat banyak. Sehingga dalam mengontrol juga juga butuh effort lebih. Yang sering di hadapi adalah stock kosong dan stock berlebih dan dua-dua nya yang membuat pusing terutama bagi orang gudang dan penjualan. JIKA STOK KOSONG Apa yang terjadi ?
  • Lost Sales / Kehilangan kesempatan menjual
  • Jika di datangkan dengan buru-buru, maka biaya transportasi menjadi mahal
  • Lost Time Machine
  • Kepercayaan Pelanggan Berkurang
Namun, JIKA STOK BERLEBIH Apa yang terjadi ?
  • Biaya Gudang Meningkat
  • Biaya Menyimpan Meningkat
  • Biaya Resiko Menjadi Usang, rusak, dsb Meningkat
  Dua – Duanya adalah kondisi yang tidak baik. Apa Penyebab kedua nya ? 1. Stock Habis, di sebabkan :
  • Selama masa lead time (proses dari PO Sampe ke showroom atau gudang) permintaan melebihi Perencanaan Penjualan. Di dalam buku ini, tidak membahas tentang Forecasting / Perencaan. Ini akan saya bahas di lain buku.
  • Stock di pabrik kosong atau di produksi ada masalah teknis sehingga tidak sesuai dengan pencapaian
2. Stock Berlebih , bisa di sebabkan :
  • Kurangnya informasi antara gudang dan tenaga penjual
  • Jumlah stock jauh diatas Forecasting / Perencaan Penjualan
  • Tidak ada nya indicator waktu perputaran di gudang

Trus , Bagaimana Mengatasi Semua ini ?

1. FORECASTING harus matang Dalam buku ini, saya tidak akan bahas detail bagaimana Forecasting itu. Namun , Perencaan Penjualan bisa di dasarkan atas : a. History Penjualan b. Goal Perusahaan yang akan di capai 2. LEAD TIME tidak boleh asumsi Lead Time adalah masa dari mulai kita Order / Purchase Order sampai barang tersebut siap untuk di jual. Selama Masa Lead Time , kita membutuhkan produk berapa buah ? Misal :  Produk A : Target Rencana Penjualan adalah : 1000 produk Lead Time : 6 Hari Kerja Maka dalam masa lead time kita membutuhkan produk : 273 Buah (1000 Buah / 22 hari kerja) x 6 Hari = 272.72 3. MASA ORDER harus tepat Kita harus mengorder sewaktu diangka tertentu yang kita sebut ROP (Re Order Point) Dari mana ROP ini ? ROP adalah : Safety Stock + Kebutuhan Selama Lead Time   4. AKURASI STOCK harus sangat akurat Bagaimana supaya stok harus akurat ?
  • Disiplin dalam mencatat stock in dan Stock out tanpa adanya jeda
  • Jika memungkinkan sudah menggunakan Software
5. KONTROL STOCK secara disiplin Selain kita mengadakan Stock Opname,  kita bisa juga mengadakan Cycle Count (dibahas dalam buku lain) untuk mengecek tingkat akurasi stok. Cycle Count adalah Stock Opname Secara acak dengan teknik tersendiri. Bagaimana kita bisa mengontrol ? Saya lebih suka menggunakan ABC Analis. ABC Analis adalah klasifikasi kelas produk berdasarkan hasil penjualan. Kelas A adalah : 80% omset kita ada di 20% item barang.  Dan biasanya di dalam kelas A memang harus butuh perhatian lebih. Karena 80% omset perusahaan di sumbang ada di produk A. Maka dari itu Produk Kelas A Stock harus 100%. Sehingga lost sales di sebabkan karena stock kosong produk A bisa di reduksi Semoga Bermanfaat Salam NIA www.humplus.com

Add a Comment

Your email address will not be published.

All Categories

Quick insurance proccess

Talk to an expert
×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× Chat